Selasa, 31 Mei 2011

Askep Ketidakteraturan Perilaku Bayi


ASUHAN KEPERAWATAN



logo











Disusun oleh :
1.      Ana Purnamasari
2.      Anna  Nurhayati
3.      Anisa Yuandita
4.      Cherly Yulviansi
5.      Dian Anggraini
6.      Hasnan Setyo
7.      Ikasari
8.      Putri Pri Mastuti
9.      Sandi Nugroho
10.  Sri Purwanti

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2011

ASUHAN KEPERAWATAN
Pada An. B di Ruang Melati II RSUD. Dr. Moewardi Surakarta

A.    Kasus
Dari hasil wawancara dengan keluarga dan melihat catatan medis maka penulis mendapatkan data sebagai berikut : pasien bernama An. B umur 1 tahun 2 bulan, jenis kelamin lakilaki, agama Islam, suku Jawa, alamat Sumber, Banjarsari, Surakarta. Pasien masuk pada tanggal 24 Maret 2011 pukul 20.33, penanggung jawab Yn. S umur 31 tahun, perempuan, pendidikan akhir SD, pekerjaan ibu rumah tanggal, hubungan dengan pasien adalah ibu kandung.

B.     Pengkajian
Dari pengkajian yang dilakukan pada tanggal 24 Maret 2011, diperoleh data subjektif dan obyektif sebagai berikut:
Data Subyektif : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien rewel, pasien pernah mengalami kejang demam sebelumnya pada usia 7 bulan dan dirawat di RS. Dr. Moewardi.
Data Obyektif : pasien compos mentis, TTV : Nadi 110 x per menit, laju respirassi 28 x per menit, suhu 36,6oC.

a.        Pemeriksaan fisik :
 Kepala : bentuk mesocephal, tidak ada luka, kepala bersih, rambut pendek, warna hitam, mata bentuk simetris, sklera putih konjungtiva merah muda, pupil isokor, hidung simetris, ada secret, tidak ada luka, mulut berrish, tidak ada stomatits, mukosa mulut lembab, tidak ada gigi caries, palatum  utuh, telinga bersih, tidak ada serumen, leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, Dada : bentuk dada simetris, pengembangan dada kanan dan kiri sama, ictus cordis tidak tampak, tidak ada nyeri tekan di daerah dada, pernafasan vesikuler, tidak ada suara tambahan.
Perut : abdomen bentuk simetris, umbilikus tidak keluar, peristaltik usus 8 x per menit, tidak ada nyeri tekan, dullnest, genitalia berrsih, tidak ada lesi. Ekstremitas atas : pada tangan kiri terpasang infus D1/4 S sejak  tanggal 22 Maret 2011, daerah pemasangan iv cateter bersih, tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, turgor kulit baik, tidak sianosis, capillary refill kurang dari 2 detik.
Ekstremitas bawah : turgor kulit baik, tidak oedem, tedak sianosis, capillary refill kurang dari 2 detik.

b.      Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium :
Tanggal
Test Laboratorium
Hasil
Skala normal
Jumat
Hemoglobin
9.8 g/dl
13.5-17.5
22 Maret 2011
Hematokrit
27.3 %
33-45

Leukosit
11.1 ribu/ul
4.5-14.5

Trombosit
261 ribu/ul1
150-450

Eritrosit
5.04 juta/ul
4.5-5.9

GDS
115 mg/dl
60-100

Na
132 mmol/L
136-145

K
4.1 mmol/L
3.3-5.1

Cl
102 mmol/L
98-106

c.       Riwayat Kesehatan
                                i.            Riwayat kesehatan sekarang
Sejak 1 minggu yang lalu pasien pilek dan dibawa ke puskesmas, di beri obat puyer namu panas belum turun, ± 2 jam sebelum masuk RS (24-03-2011 pukul 18.00) pasien mengalami kejang-kejang 1 kali selama 10 menit dengan tanda dan gejala kejang seluruh tubuh, mata melirik ke atas, tangan dan kaki kaku, psien tidak sadar, panas dan setelah kejang berhenti pasien tertidur. Setelah  itu pasien dirujuk ke RS. Dr. Moewardi dengan diagnosa kejang demam sederhana. Pasien datang ke IGD dr. Moewardi Surakarta dengan kondisi sadar, Hr:110x/mnt, Rr:30x/mnt dan T:37,20C, sekarang (24/04/2011) keadaan pasien membaik dengan Hr:110x/mnt, Rr:28x/mnt dan T:36,60C dan tidak terjadi kejang.

                              ii.            Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah mengalami kejang demam sebelumnya pada usia 7 bulan dan di rawat di RSUD dr. Moewardi, dan pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes mellitus ataupun penyakit serius lainnya.
                            iii.            Riwayat kesehatan kehamilan ibu
Keluarga pasien mengatakan pada saat kehamilan Yn.S memeriksakan kehamilannya ke rumah sakit + 5 kali selama hamil, dan saat hamil Yn.S hanya mengalami mual-mual biasa dan anemia pada trimester 1 kemudian diberi obat penambah darah oleh  dokter. Pada saat melahirkan Yn.S di tolong oleh seorang dokter di RSUD dr. Moewardi secara SC dengan usia kehamilan 9 bulan 3 minggu. An.B lahir dengan berat 2700 gram di rawat di KBRT.
                            iv.            Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan ada yang mengalami riwayat serupa dengan pasien yaitu kakak kandung An.B, Sdr.R (12 tahun) pada usia 9 bulan pernah mengalami kejang demam dan di rawat di RSUD dr. Moewardi Surakarta.
                              v.            Riwayat sosial
Keluarga pasien mengatakan An.B di asuh atau dirawat oleh kedua orang tua sendiri, kakak dan di bantu oleh kakeknya. Menurut orang tua An.B lingkungan rumah cukup bersih program posyandu dan puskesmas di desa berjalan baik dan Yn.S memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
                            vi.            Riwayat tumbuh kembang
Dari pengukuran antropometri diperoleh hasil berat badan 8.8 kg, panjang badan 74 cm, lingkar kepala 43 cm, lingkar lengan 16 cm, menunjukkan status nutrisi An.B normal dengan prosentase 85% (WHO), berat ideal 10,4 kg. dan untuk perkembangan An.B dari pengukuran mengunakan DSST diperoleh hasil An.B mampu membungkuk kemudian berdiri, berjalan dengan bantuan alat atau orang lain, memegang dengan ibu jari dan jarinya, membenturkan 2 kubus, minum dengan cangkir, menirukan kegiatan, mencoret-coret, mengoceh, berbicara 2 kata, mengambil mainan yang di tunjukan. Dari hasil tersebut perkembangan An.B menunjukan normal dengan 1 Caution dan 0 Delay.

d.      Pola Fungsional
i.               Pola nutrisi dan metabolik
sebelum sakit pasien makan 3x/hari porsi anak-anak (1/2 piring dengan nasi lauk sayur telur dan dihabiskan) minum + 850 ml/hari pasien tidak mempunyai pantangan atau alergi makanan tertentu. Selama sakit pasien makan 3x/hari habis 1 porsi rumah sakit, minum ± 800-900 ml/hari.

ii.             Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1 x/hari, konsistensi lunak, warna kuning, bau khas tidak bercampur darah atau lendir. Pasien BAK 5 sampai 6x/ hari warna kuning jernih, bau khas tidak bercampur darah atau lendir. Selama sakit pasien BAB 1x pada tanggal 24 maret 2011 pukul 06.45, konsistensi lunak, kuning kecoklatan, bau khas tidak bercampur darah atau lendir. Pasien BAK 2x ganti popok /hari warna kuning, bau khas tidak bercampur darah atau lendir.
iii.           Pola aktifitas dan istirahat
Sebelum sakit pasien melakukan perawatan diri dengan bantuan karena masih kecil, pasien tidur malam 8 sampai 10 jam das tidur siang 2 sampai 3 jam/hari. Selama sakit pasien dalam melakukan perawatan diri pasien dibantu orang tua aktivitas kebanyakan dilakukan di dalam ruangan dan tempat tidur, pasien tidur malam 8 sampai 10 jam das tidur siang 1 sampai 2 jam/hari.
iv.           Pola koping dan toleransi stress
Selama sakit pasien rewel dan takut atau menangis ketika didekati atau dilakukan tindakan oleh tenaga kesehatan, dan bisa tenang setelah memeluk atau di bopong oleh ibunya

e.       Terapi
-        Infus D1/4 S 10 tetes / menit makro
-        Injeksi diazepam 4  mg bila perlu
-        injeksi diazepam 2.5 mg bila suhu > 38oC
-        paracetamol sirup cth 120 mg / 24 jam bila perlu




C.    Analisa Data
no
Data
masalah
etiologi
ttd
1
DS : keluarga pasien mengatakan pasien rewel
DO :
-        TTV : nadi 110 x per menit, laju pernafasan 28 x per menit. Suhu 37.2 C
-        Pasien menangis ketika didekati dengan orang lain.

Ketidakteraturan perilaku bayi


Isyarat tidak dimengerti
perawat

  1. NIC dan NOC
No. dx
NOC
NIC
TTD
1
Pasien akan :
-  Menampilkan fungsi neurobehavioral yang terorganisasi dalam semua sistem
-  Tidak terjadi kegelisahan atau letargi

-   Pengelolaan lingkungan:
Manipulsi lingkungan pasien untuk manfaat terapeutik
-   Pengaturan posisi :
Menggerakkan pasien atau bagian tubuhnya untuk memberikan kenyamanan, menurunkan resiko kerusakan kulit, meningkatkan integritas kulit dan atau menunjang penyembuhan.


E.     Implementasi
Tanggal/Jam
No. dx
Implementasi
TTD

1
Pengelolaan lingkungan :
-   Menghindari pajangan yang tidak perlu, aliran udara, panas yang berrlebihan, atau kedinginan
-   Mengendalikan atau mencegah kebisingan yang tidak diinginkan atau berlebihan jika mungkin
-   Menurunkan stimulus lingkungan, sesuai kebutuhan
Pengaturan posisi :
-   Menggunakan tempat tidur bulu domba, tempat tidur air, atau matras pelindung lain untuk memberikan kenyamanan
-   Menganjurkan orang tua untuk menggendong bayi dan berpartisipasi dalam perawatan pada kondisi yang memungkinkan
-   Memberikan pengasuh yang konsisten
-   Mengobservasi tanda nyeri dan secara agressif terlibat untuk mengatasi nyeri dan atau menghilangkan stimulus nyeri
-   Membebaskan dari intervensi / memegang untuk membiarkan bayi tidur tanpa gangguan selama 3-4 jam.
-   Mengatur posisi bayi dalam sikap tubuh yang benar.
-   Memberikan pembatas (selimut dan dekapan) selama pengobatan



  1. Pembahasan
  1. Ketidakteraturan perilaku bayi adalah tidak terintegrasinya reespon fisiologis dan neurobehavioral terhadap lingkungan.
a.       Batasan karakteristik
i.                    Masalah pengaturan
ii.                  Kondisi sistem organisasi
iii.                Sistem interaksi /perhatian
iv.                Sistem motorik
v.                  Fisiologis
b.      Faktor yang berhubungan dengan
i.                    individu
ii.                  lingkungan
iii.                pengasuh
c.       Pengkajian yang belum terkaji
i.                    Ketidaksesuaian sensori
ii.                  Over stimulus sensory
iii.                Kehilangan sensori
iv.                Usia gestasional
v.                  Usia postkonsteptual
d.      Alasan memilih etiologi
Etiologi : isyarat tak dimengerti
Keluarga pasien mengatakan An. B rewel dan menangis jika didekati oranglain, lalu akan tenang setelah didekap sang ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar